Vitamin B-6 Inadequacy Is Prevalent in Rural and Urban
Indonesian Children
Budi Setiawan, David W. Giraud dan Judy A. Driskell
Departemen Ilmu Gizi dan Diet, University of Nebraska, Lincoln, NE 68583
Departemen Ilmu Gizi dan Diet, University of Nebraska, Lincoln, NE 68583
ABSTRAK Status vitamin B-6 anak
Indonesia dievaluasi dengan
menentukan asupan makanan vitamin B-6
mereka, koefisien eritrosit alanin aktivitas aminotransferase
dan Konsentrasi piridoksal plasma fosfat
(PLP) .Tiga puluh delapan anak kelas tiga SD (usia
58 -9 y) di pedesaan dan 39
di daerah perkotaan Bogor, Jawa Barat, Indonesia, secara
sukarela menjabat sebagai penderita
. penderita termasuk 39 laki-laki dan 38 siswa
perempuan. Rerata asupan vitamin B-6 penderita adalah 0,57
mg / d. Lima puluh lima persen dari
anak-anak dilaporkan mengkonsumsi, 0,5 mg / d vitamin B-6 (1998 Estimasi
Rata-rata Kebutuhan bagi 4 - 8 y). Eritrosit alanine aminotransferase
aktivitas koefisien $ 1,25 diamati pada 30%,
dan konsentrasi PLP plasma # 30 nmol / L diamati pada 25%, nilai-nilai
ini dianggap sebagai indikasi vitamin
B-6 tidak mampu.
Persentase sama penderita pria dan
wanita memiliki status vitamin B-6 memadai. Signifikanya
lebih (P, 0,05) anak pedesaan memiliki status vitamin B-6 yang
memadai dari pada perkotaan sebagaimana dinilai oleh
tiga indeks. ketidakmampuan Vitamin B-6 ditemukan
menjadi lazim di kalangan anak-anak
Indonesia, terutama yang tinggal di
daerah pedesaan. J. Nutr. 130: 553-558,
2000
Pertranslet (Rima Trisnawati 2C)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar