Senin, 10 Juni 2013

Pengaruh Suplementasi Besi dan Seng tentang Status Mikronutrion dan Pertumbuhan pada Bayi Indonesia


Effects of Iron and Zinc Supplementation in Indonesian Infants on
Micronutrient Status and Growth
ABSTRAK Dalam penelitian ini efek dari suplementasi zat besi dan seng, sendiri atau dikombinasikan, status zat besi, status seng dan pertumbuhan pada balita di Indonesia diselidiki. Defisiensi mikronutrien yang lazim pada bayi di negara berkembang, dan kekurangan sering hidup berdampingan, dengan demikian, suplemen gabungan adalah strategi yang menarik. Namun, sedikit yang diketahui tentang interaksi antara mikronutrien. Dalam, double-blind, percobaan suplementasi placebo-terkontrol secara acak, 478 bayi, 4 mo usia, yang dilengkapi untuk 6 bulan dengan besi (10 mg / d), seng (10 mg / d), besi 1 seng (10 mg masing-masing / d) atau plasebo. Antropometri dinilai bulanan, dan status mikronutrien dinilai pada akhir suplementasi. Suplementasi secara signifikan mengurangi prevalensi anemia, anemia defisiensi besi dan defisiensi zinc. Suplementasi besi tidak berpengaruh negatif terhadap konsentrasi seng plasma, dan suplemen seng tidak meningkatkan prevalensi anemia atau anemia defisiensi besi. Namun, suplemen zat besi yang dikombinasikan dengan seng kurang efektif daripada suplemen zat besi saja dalam mengurangi prevalensi anemia (20% vs 38% pengurangan) dan untuk meningkatkan hemoglobin dan feritin plasma konsentrasi yang. Tidak ada perbedaan antara kelompok-kelompok dalam pertumbuhan. Pertumbuhan dari semua kelompok tidak cukup untuk mempertahankan Z-skor yang sama untuk tinggi untuk usia dan berat badan untuk tinggi. Ada prevalensi tinggi kekurangan zat besi dan seng pada bayi ini, yang dapat diatasi dengan aman dan efektif dengan suplementasi besi dan seng dikombinasikan. Namun, mengatasi kekurangan-kekurangan ini tidak cukup untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan bayi tersebut. J. Nutr. 131: 2860 -2865 2001

(Rima trisnawati 2C) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar